Kamis, 30 Desember 2010

Final Leg Kedua Piala AFF Suzuki Cup 2010

Semalam tepatnya tanggal 29 Desember 2010, final leg kedua dilangsungkan di Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta. Indonesia baru kali ini melenggang ke final AFF Suzuki Cup, ada rasa bangga dan antusiasme yang tinggi terhadap Timnas Indonesia yang digawangi oleh Markus dan Striker Bambang Pamungkas (BP). Bapak Presiden pun turut hadir di GBK. 

Detik-detik pertama pertandingan berlangsung, bola banyak dikuasai oleh pemain Indonesia. Beberapa kali hampir mencetak gol. Indonesia terus menekan gawang Timnas Malaysia. Di lini depan, Gonzales siap menekan. Teriakan-teriakan menggema dari suporter Indonesia ikut memotivasi, semua berharap Indonesia dapat menangklukan Timnas Malaysia.

Senin, 13 Desember 2010

Terminal Pulo Gadung, Menyeramkan.

12 Desember 2010.

Saat itu aku melenggang menuju Arion Mall, Rawamangun, Jaktim. Dengan teliti aku amati setiap lekuk gedung itu, hmmm...ternyata sama saja seperti mall kebanyakan. Dengan pelan kulangkahkan kakiku, menapaki setiap ruas lantai di mall tersebut. 

Rencanaku ke mall tersebut, hendak meeting dengan Founder Sekolah Menulis Online (SMO), Jonru. Sambil menunggu kedatangannya tepat jam 12 siang, aku berkeliling dan sempat singgah di TB Gunung Agung. Sebenarnya aku merasa lelah, ingin beristirahat, tapi apalah daya, aku harus menempuhnya. Dan kemudian singgah ke KFC, karena perutku sudah menabuh genderang.

Singkat cerita, aku akhirnya menghampiri Jonru di lantai dua di depan DISC TARRA, kami saling menyapa satu sama lain. Lalu kami menghampiri KFC, meeting sambil mengisi perut kembali. Di sana, terjadi perbincangan panjang dan seru. Tidak menyangka, baru kali pertama bertemu dengan Jonru. Selama ini aku hanya mengenalnya lewat dunia maya.

Namun yang tidak mengenakan adalah ketika tiba saatnya pulang, aku harus ke terminal pulo gadung. Dengan mimik tenang aku menaiki angkot, bau berbagai macam menusuk hidungku. Tetapi, kuenyahkan sebisa mungkin. Dan tiba di Terminal pulo gadung, ada beberapa orang yang mencoba mendekatiku dan menanyakan tujuanku. Sebenarnya aku enggan menjawabnya, tetapi karena pertanyaan itu berulang-ulang mengarah padaku. Dengan tidak bersemangat kujawab, dan salah satu dari orang-orang itu menyuruhku mengikutinya. Awalnya aku berpikir bahwa dia akan membawaku ke salah satu bis dengan jurusan yang aku tuju. Dengan ragu aku mengikutinya, kupelankan langkah. Namun orang itu terus mengamatiku dan memerintahkanku untuk terus mengikutinya. Tepat di depan toilet, aku memberi isyarat padanya bahwa aku mau ke toilet sebentar. Sebenarnya, ke toilet adalah siasatku untuk mengulur waktu. Tapi ternyata, orang itu masih berdiri menungguku di depan toilet. Huh, sangat terpaksa aku harus terus mengikutinya.

Aku tiba di depan sebuah loket, aku curiga. Karena ternyata jadwal bis yang tertempel di loket tersebut tidak tercantum jurusan yang aku tuju. Dan lebih anehnya lagi di depan loket itu sudah berdiri orang lain lagi yang tidak ku kukenal. Badannya agak gemuk, sorot matanya licik. Sementara orang yang sebelumnya, berdiri di samping orang berbadan agak gemuk itu. Keduanya adalah pria yang sudah berumur, bisa dibilang sekitar 38-45 Tahunan.

Mereka berkilah bahwa aku harus mengeluarkan uang seharga tiket yang dia tentukan. Pada dasarnya wajar, tetapi ia menentukan harga tiket 3 kali lipat. Karena aku menjelaskan bahwa ongkos untuk pulang tidak seharga yang dia tentukan. Dengan tenang, kuberi dia uang 25 ribu, karena memang harga tiket untuk ongkos adalah segitu.

Lalu pria berbadan agak gemuk itu berkilah, "Mau pulang kemana dengan uang 25 ribu hah?" Nadanya menyeringai. "Ya tentu saja memang seperti itu," jawabku. "Sini, tambah 50 ribu lagi...," lanjut pria berbadan gemuk itu. Oh, aku baru sadar. Ternyata ini pemerasan! Pikirku. Aku tidak melakukan yang dia minta, dan kucoba ambil uangku 25 ribu itu kembali. Dengan sorot matanya yang licik, dia mengembalikan 5 ribu rupiah, 20 ribunya dia masukkan ke dalam sakunya. Dan tentu saja aku memintanya lagi, karena itu adalah uangku. "Maaf, tolong kembalikan uang itu, karena itu uangku!" Tegasku. Dia menyeringai, sorot matanya masih tetap licik. Perlahan dia mengembalikan 10 ribu, sisanya masih tetap dipegang olehnya. Beberapa kali aku memintanya, tetap saja tidak dipedulikan olehnya.

"Maaf, kembalikan uangku, aku harus pergi dulu mau beli makanan!!" Alasanku.
"Alah, kamu alasan saja. Tadi alasan minta ke toilet...., klo mau beli makananan, aku antar..., " kata pria satunya, di sebelah pria berbadan gemuk itu.
 
Sejenak seperti ada yang menyusupkan kata-kata di kepalaku dengan cepat, bahwa aku harus pergi secepatnya, menghindar dari mereka. Mungkin itu suara hati kecilku. Karena aku tidak ingin terjadi yang lebih dari itu. Maka kuputuskan pergi, membiarkan mereka di sana. Biarlah, 10 ribu itu kutinggalkan.

Begitulah, aku baru tahu sekarang. Aku shock dengan kejadian itu. Sekarang aku jadi berpikir bahwa Jakarta itu menakutkan. Aku jadi enggan lagi ke sana.

 
Salam,
Fan Febrian

Senin, 23 Agustus 2010

Qunut di pertengahan ramadhan

BEBERAPA MASALAH PENTING BERKENAAN DENGAN QUNUT
1. Bacaan do'a qunut yang biasa dipakai sebagian kaum Muslimin yang berbunyi:

اَللَّهُمَّ اهْدِنِي فِيمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِي فِيمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِي فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِي فِيمَا أَعْطَيْتَ وَقِنِي شَرَّ مَا قَضَيْتَ فَإِنَّكَ تَقْضِيْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَإِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ (وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ) تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ.

"Artinya : Ya Allah berilah aku petunjuk sebagaimana orang yang telah Engkau beri petunjuk, berilah aku perlindungan (dari penyakit dan apa yang tidak disukai) sebagaimana orang yang pernah Engkau lindungi, sayangilah aku sebagaimana orang yang telah Engkau sayangi. Berikanlah berkah terhadap apa-apa yang telah Engkau berikan kepadaku, jauhkanlah aku dari kejelekan apa yang Engkau telah takdirkan, sesungguhnya Engkau yang menjatuhkan hukum, dan tidak ada orang yang memberikan hukuman kepada-Mu. Sesungguhnya orang yang Engkau bela tidak akan terhina, dan tidak akan mulia orang yang Engkau musuhi. Mahasuci Engkau, wahai Rabb kami Yang Mahatinggi.
Sebenarnya lafazh do'a ini adalah lafazh do'a untuk qunut witir, sebagaimana yang telah diriwayatkan dari al-Hasan bin 'Ali radhiyallahu 'anhuma. 
HR. Abu Dawud (no. 1425), at-Tirmidzi (no. 464), Ibnu Majah (no. 1178), an-Nasa-i (III/248), Ahmad (I/199, 200) dan al-Baihaqi (II/209, 497-498)
Sedang do'a yang ada di dalam kurung menurut ri-wayat al-Baihaqi. Hadits ini diriwayatkan dari Shahabat Hasan bin Ali radhiyallahu 'anhuma: "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan kepadaku beberapa kalimat yang aku baca dalam shalat witir." 
Lihat Shahiih at-Tirmidzi (I/144), Shahih Ibni Majah (I/194), Irwaa-ul Ghalil, oleh Syaikh al-Albani (II/172) dan Shahiih Kitaab al-Adzkaar (I/176-177, no. 155/125). Hadits shahih. Lihat kepada kitab saya yang berjudul: "Do'a dan Wirid Mengobati Guna-guna dan Sihir Menu-rut al-Qur'an dan as-Sunnah" hal. 193-194, cet. IV
Do'a qunut Witir dilakukan sebelum ruku' pada raka'at terakhir dari shalat Witir, dengan dasar hadits Ubay bin Ka'ab: "Bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan qunut dalam shalat witir sebelum ruku'.[4]
Hukum qunut Witir ini adalah sunnah, disyari'atkan melakukan qunut Witir sepanjang tahun sebelum ruku', sebagaimana hadits Hasan bin 'Ali Radhiyallahu 'anhuma, dan riwayat ini shahih dari 'Abdullah bin Mas'ud dan 'Abdullah bin Umar radhiyallahu 'anhum, bahkan diriwayatkan dari Jumhur Shahabat, sebagaimana yang diri-wayatkan dari Ibrahim, dari 'Alqamah: "Sesungguhnya Ibnu Mas'ud dan para Shahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam (melakukan) qunut dalam shalat witir sebelum ruku'." [5]
Dari Ibrahim an Nakha'i, ia berkata: 'Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu tidak pernah qunut Shubuh sepanjang tahun dan ia qunut Witir setiap malam se-belum ruku'. [6]
Abu Bakar Ibnu Abi Syaibah berkata: "Ini adalah atsar yang kami pegang."
Ishaq bin Rahawaih memilih qunut (Witir) dilaksana-kan sepanjang tahun. [7]

QUNUT PADA PERTENGAHAN RAMADHAN SAMPAI AKHIR RAMADHAN
Disyari'atkan juga qunut pada pertengahan Ramadhan sampai akhir Ramadhan, berdasarkan riwayat Sahabat dan Tabi'in.
Dari 'Amr bin Hasan, bahwasanya 'Umar radhiyallahu anhu menyuruh Ubay radiyallahu 'anhu mengimami shalat (Tarawih) pada bulan Ramadhan, dan beliau menyuruh Ubay radhiyallahu 'anhu untuk melakukan qunut pada pertengahan Ramadhan yang dimulai pada malam 16 Ramadhan.[8]
Ma'mar berkata: "Sesungguhnya aku melaksanakan qunut Witir sepanjang tahun, kecuali pada awal Ramadhan sampai dengan pertengahan (aku tidak qunut), demikian juga dilakukan oleh al-Hasan al-Bashri, ia menyebutkan dari Qatadah dan lain-lain.[9]
Demikian juga dari Ibnu Sirin.[10]
Syaikh al-Albani berkata: "Boleh juga do'a qunut sesudah ruku' dan ditambah dengan (do'a) melaknat orang-orang kafir, lalu shalawat kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dan mendo'akan kebaikan untuk kaum Musli-min pada pertengahan bulan Ramadhan, karena terdapat dalil dari para Shahabat radhiyallahu 'anhum di zaman 'Umar radhiyallahu 'anhu. Terdapat keterangan di akhir hadits tentang Tarawihnya para Shahabat radhiyallahu 'anhum, Abdurrahman bin 'Abdul Qari berkata: 'Mereka (para Shahabat) melaknat orang-orang kafir pada (shalat Witir) mulai pertengahan Ramadhan
اللَّهُمَّ قَاتِلِ الْكَفَرَةَ الَّذِيْنَ يَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِكَ وَيُكَذِّبُوْنَ رُسُلَكَ وَلاَ يُؤْمِنُوْنَ بِوَعْدِكَ، وَخَالِفْ بَيْنَ كَلِمَتِهِمْ وَأَلْقِ فِيْ قُلُوْبِهِمْ الرُّعْبَ، وَأَلْقِ عَلَيْهِمْ رِجْزَكَ وَعَذَابَكَ إِلَهَ 
الْحَقِّ
"Artinya : Ya Allah, perangilah orang-orang kafir yang mencegah manusia dari jalan-Mu, yang mendustakan Rasul-Rasul-Mu dan tidak beriman kepada janji-Mu. (Ya Allah) perselisihkanlah, hancurkanlah persatuan mereka, timpakanlah rasa takut dalam hati mereka, timpakanlah kehinaan dan siksa-Mu atas mereka. (Ya Allah) Ilah Yang Haq."
Kemudian membaca shalawat kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, mendo'akan kebaikan bagi kaum Musli-min, kemudian memohon ampun bagi kaum Mukminin.
Setelah itu membaca: 
اللَّهُمَّ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَلَكَ نُصَلِّيْ وَنَسْجُدُ وَإِلَيْكَ نَسْعَى وَنَحْفِدُ وَنَرْجُوْ رَحْمَتَكَ رَبَّنَا وَنَخَافُ عَذَابَكَ الْجِدَّ إِنَّ عَذَابَكَ لِمَنْ عَادَيْتَ مُلْحِقٌ
"Artinya : Ya Allah, hanya kepada-Mu kami beribadah, untuk-Mu kami melakukan shalat dan sujud, kepadamu kami berusaha dan bersegera, kami mengharapkan rahmat-Mu, kami takut siksaan-Mu. Sesungguhnya siksaan-Mu akan menimpa orang-orang yang memusuhi-Mu."
Kemudian takbir, lalu melakukan sujud.[11]
Atau setelah membaca:
اللَّهُمَّ اهْدِنِي فِيمَنْ هَدَيْتَ...
Kemudian membaca:
اللَّهُمَّ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَلَكَ نُصَلِّيْ وَنَسْجُدُ وَإِلَيْكَ نَسْعَى وَنَحْفِدُ نَرْجُوْ رَحْمَتَكَ وَنَخْشَى عَذَابَكَ إِنَّ عَذَابَكَ بِالْكَافِرِيْنَ مُلْحِقٌ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْتَعِيْنُكَ، وَنَسْتَغْفِرُكَ، وَنُثْنِيْ عَلَيْكَ .الْخَيْرَ، وَلاَ نَكْفُرُكَ، وَنُؤْمِنُ بِكَ، وَنَخْضَعُ لَكَ، وَنَخْلَعُ مَنْ يَكْفُرُكَ
"Artinya : "Ya Allah, kepada-Mu kami beribadah, untuk-Mu kami melakukan shalat dan sujud, kepada-Mu kami berusaha dan bersegera (melakukan ibadah). Kami mengharapkan rahmat-Mu, kami takut kepada siksaan-Mu. Sesungguh-nya siksaan-Mu akan menimpa pada orang-orang kafir. Ya Allah, kami minta pertolongan dan memohon ampun kepada-Mu, kami memuji kebaikan-Mu, kami tidak ingkar kepada-Mu, kami beriman kepada-Mu, kami tunduk kepada-Mu dan meninggalkan orang-orang yang kufur kepada-Mu." [12]
Do'a di akhir shalat witir [13]
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ وَأَعُوذُ بِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ لاَ أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ.
"Artinya : Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung dengan keridhaan-Mu dari kemarahan-Mu, dan dengan keselamatan-Mu dari ancaman-Mu. Aku tidak mampu menghitung pujian dan sanjungan kepada-Mu, Engkau adalah sebagai-mana yang Engkau sanjungkan pada Diri-Mu sendiri [14]
سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسِ، سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسِ، سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسِ.
"Artinya : Mahasuci Allah Raja Yang Mahasuci, Mahasuci Allah Raja Yang Mahasuci, Mahasuci Allah Raja Yang Mahasuci. (Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam mengangkat suara dan memanjangkannya pada ucapan yang ketiga.)" [15]

TENTANG UCAPAN AMIN

Berdasarkan hadits Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma para Shahabat mengucapkan amin dalam do'a qunut. [16]
[Disalin dari kitab Ar-Rasaail Jilid-1, Penulis Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Pustaka Abdullah, Cetakan Pertama Ramadhan 1425H/Oktober 2004M]
[4]. HR. Abu Dawud no. 1427, Ibnu Majah no. 1182, sanad hadits ini shahih [lihat Irwaa-ul ghaliil I/167 hadits no.426 dan Shahih Sunan Abi Dawud no. 1266]
[5]. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah (II/302 atau II/202 no. 12), di-katakan oleh al-Hafizh dalam ad-Diraayah: "Sanadnya hasan." Syaikh al-Albani berkata: "Sanadnya jayyid, menurut syarat Muslim." (Irwaa-ul ghaliil II/166).
[6]. HR. Ibnu Abi Syaibah II/305-306 atau II/205 cet. Darul Fikr.
[7]. Mukhtashar Qiyamul Lail hal. 125, lihat juga at-Tarjih Fii Masaa-ilith Thaharah Wash Shalah oleh DR.Muhammad bin Umar Bazmul hal. 362-385, cet. Daarul Hijrah th. 1423 H/2003 M.
[8]. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah II/205 no.10.
[9]. Mushannaf 'Abdirrazzaq III/120 dengan sanad yang shahih.
[10]. Mushannaf 'Abdirrazzaq III/120 dengan sanad yang shahih.
[11]. HR. Ibnu Khuzaiimah II/155-156 no.1100 sanadnya shahih.
[12]. HR. Al-Baihaqi dalam Sunanul Kubra' sanadnya menurut pendapat al-Baihaqi shahih (II/211). Syaikh al-Albani dalam Irwaa-ul Ghaliil II/170 berkata: "Sanadnya shahih dan mauquf pada Umar radhiyallahu 'anhu." Lihat Shahih Kitab al-Adzkar I/179.
[13]. Ali bin Abi Thalib berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mem-baca di akhir witirnya:  
.اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ.
"Artinya : Yang dimaksud akhir witir bisa dibaca sebelum salam atau sesudah salam." 
Lihat Qiyaamur Ramadhaan hal. 32 oleh syaikh al-Albani
[14]. HR. Abu Dawud no.1427, at-Tirmidzi no.3566, Ibnu Majah no.1179, an-Nasaa-i III/249 dan Ahmad I/98,118,150. Lihat Shahih at-Tirmidzi III/180, Shahih Ibni Majah I/194, Irwaa-ul ghaliil II/175 dan Shahih Kitab al-Adzkar I/255-256 no.246, 184
[15]. Abu Dawud no.1430, an-Nasaa-i III/245 dan Ahmad V/123, Ibnu Hibban no.677, al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah IV/98 no.972 dan Ibnus Sunni no. 706 dan hadits ini shahih. (Lihat Shahih Kitab al-Adzkaar I/255 dan Zaadul Ma'aad I/337.)

[16]. Lihat Buku Do'a & Wirid hal. 200-201, cet. IV, oleh penulis
Sumber :

Jumat, 30 Juli 2010

Hikmah Menulis

Awalnya tidak sengaja, niatnya hanya ingin mengoreksi tulisan saya yang akan diikutkan di lomba menulis cerpen islami yang diseleranggarakan oleh pihak Annida Online. 

Selama mengoreksi, saya mengambil dan membaca beberapa artikel mengenai cara penulisan yang sesuai dengan ejaan bahasa indonesia yang benar. Tentunya saya menggunakan fasilitas Google dalam mencari artikel-artikel tersebut.

Ternyata setelah mereview tulisan saya sendiri, terdapat beberapa kesalahan dalam ejaannya. Contohnya, menuliskan kata di- ada yang dituliskan terpisah dan ada juga yang disatukan. Jika menunjukan lokasi atau tempat, kata di- tersebut harus dipisah. Sedangkan jika merupakan imbuhan maka kata di- disatukan.

Tidak secara langsung saya menyadari bahwa saat mengoreksi tulisan itu, seperti belajar bahasa Indonesia kembali. Mengulang saat-saat belajar bahasa Indonesia di sekolah dulu.

Akhirnya saya bisa meresapi bahwa belajar bahasa Indonesia itu menyenangkan dan sejak detik itu saya mulai mencintai bahasa Indonesia dengan lebih dari waktu-waktu sebelumnya.

Saya ingin berpesan bahwa untuk siapapun dan terutama kita sebagai warga negara Indonesia, pergunakanlah bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam berkomunikasi baik itu secara lisan ataupun tulisan.n_n

Salam,
fan febrian



Jumat, 07 Mei 2010

Indonesia tanpa Sri Mulyani

Sudah dua hari ini aku menonton berita tentang Sri Mulyani (MenKeu), rasanya ironis sekali dengan sikap beliau. Memang kalau aku di posisi beliau secara manusiawi tidak akan menyia-nyiakan kesempatan besar yang diberikan Bank Dunia. 
Tetapi pertanyaannya, apakah akan selesai kasus Bank Century itu dengan kepindahan beliau ke Washington? Mungkin saja akan selesai tetapi kita tidak tahu apakah cepat atau lambat? Sebenarnya apa yang di inginkan masyarakat adalah secepatnya di selesaikan dengan cepat dan jelas bahwa kemana uang negara senilai Rp. 6,7 Triliun tersebut dan siapa yang lebih bertanggung jawab akan hal itu.
Dan aku lebih terperangah lagi saat presiden mengizinkan beliau bergabung dengan Bank Dunia walaupun presiden memberi catatan kepada beliau bahwa "sebelum menjabat sebagai direktur pelaksana di Bank Dunia, diharapkan untuk menyelesaikan terlebih dahulu urusan dengan KPK dan kebijakan-kebijakan beliau tersebut".
Ada sedikit akibat atas keputuusan beliau yaitu merosot tajamnya nilai tukar rupiah terhadap dollar. Dan lagi, banyak yang menyayangkan kepergian beliau tersebut terhadap nasib bangsa ini. Ketakutan goyahnya perekonomian Indonesia adalah salah satu alasan.
Aku berharap Indonesia tetap kokoh walaupun tanpa beliau.

Salam,
fan febrian

Rabu, 31 Maret 2010

Renungan

Rutinitas tak ubah sepertinya drama monoton tanpa jeda. Ada kalanya kita berada dalam kubangan dosa dan ada kalanya juga kita tercebur dalam kekayaan rohaniah. Maksudnya, di antara sejuta manusia di bumi, tidak semuanya menggelinding di jalan yang seharusnya, banyak yang terpeleset dalam rayuan duniawi. 

Sadarlah!! Kita hanya sementara di alam fana ini. Kau telah termakan segala bujuk rayunya!! 

Pernahkah kau jenuh? Ya, setiap orang pasti telah merasakan. Saturated would be came to everyone! Begitulah, bahkan saya sendiri sering merasa jenuh. Entah apapun itu sebabnya, tapi yang terpenting adalah semangat itu harus di tumbuhkan lagi demi kelancaran rutinitas yang harus kita lakonkan.

Salam,
fan febrian

Rabu, 17 Februari 2010

De'

Oleh : fan febrian

Suatu saat aku bisa mewujudkan keinginanku. Aku telah lama memendam cita-cita di benakku yang paling dalam. Sepertinya aku mulai lupa dengan segala yang telah kupegang dalam hidupku selama ini, hingga mengantarkanku pada tempat mungil dan sumpek ini.

Aku masih memegang dan menyoroti dokumen ini.

“Tuhan, aku menyerah! Aku capek dengan segala ketentuanMu itu…“ Aku geram. Gigiku bergemelutuk. Tanganku mengepal, hampir aku meninju cermin di hadapanku.

Dokumen ini hampir kurobek menjadi potongan-potongan kecil. Tapi aku sadar! Tak ada gunanya.

Sekarang dokumennya terlempar dan berserakan di ujung teras.

Senja mulai menyoroti kamarku, menelan patah arangku. Membiarkanku terkulai lemah di bibir ranjang.

***

“Bangun ‘de, nanti kamu terlambat ke kampus lho… “ Kilahnya sambil menggoyang-goyang tubuhku yang masih terbalut selimut.

Suaranya nyaring. Sangat mengganggu telingaku. Menusuk-nusuk ke gendang telinga.

Aku terpaksa menahan mataku yang masih layu untuk membuka. Rasanya aku berputar-putar, pandanganku mengabur.

Tak lama, aku meraih kacamata minusku yang tergeletak di samping bantal. Kupakai cepat supaya aku bisa melihat kembali normal.

“Jam berapa sekarang, kak? “

8 kecerdasan menurut Prof. Howard Gardner

Sekedar berbagi nih, saya kutipkan dari Prof. Howard Gardner, beliau menjelaskan bahwa ada 8 kecerdasan yang wajib diketahui sebagai berikut:

  1. Linguistic (bahasa), kemampuan membaca, menulis dan berkomunikasi dengan kata-kata atau bahasa.contoh orang yang memiliki kecerdasan linguistic antara lain ; penulis, jurnalis, orator dan pelawak.

  2. Logis-matematis. Kemampuan berpikir (menalar) dan menghitung, berpikir logis dan sistematis. Jenis keterampilan ini sangat dikembangkan pada diri insinyur, ilmuwa, ekonom, detektif dan para anggota profesi hukum.

  3. Musical. Kemampuan menggubah/mencipta lagu, memahami dan mengapresiasi musik. Merupakan bakat yang dimiliki oleh para musisi, composer dan perekayasa rekaman. Tapi kebanyakana kita memiliki kecerdasan musical dasar yang dapat dikembangkan.

Rabu, 03 Februari 2010

Syifa di ujung senja merah 2

Oleh: fan febrian

Kedua mata ayah membulat besar seakan keluar, tatapannya nanar. Seperti itulah ketika ayah sudah mulai naik darah tanpa peduli siapa yang dihadapi. Bahkan aku saja yang sebagai anaknya tidak dapat membendung gempuran bertubi-tubi dari mulut ayah. Aku sadar bahwa seorang anak harus selalu patuh pada apa yang orang tua kita perintahkan asalkan masih dalam koridor yang benar. Aku cepat mengambil langkah masuk ke kamarku, tidak sempat lagi kulihat wajah yang penuh amarah itu.

Bayang-bayang sewaktu bersama Syifa melayang-layang memenuhi ruang kamarku, pikiranku terasa terhalangi dinding-dinding beton. Pikiran jernihku mulai berhamburan, mengikis segala hal yang tersimpan di memoriku. Tapi foto Syifa yang terpajang di dinding membuatku tetap berusaha jernih. Walaupun sebenarnya aku berkeinginan mencari keberadaan Syifa sekarang, karena sudah beberapa bulan tidak pernah mendapat kabarnya sedikitpun.

Senin, 01 Februari 2010

Kisah nyata yang mengagumkan


‘Ali bin ‘Abdullah ad-Farbi berkata :

“Diantara cerita yang paling berkesan kepadaku adalah, ada empat orang dari salah satu lembaga bantuan (kemanusiaan) di Kerajaan Arab Saudi diutus untuk menyalurkan bantuan di pelosok hutan Afrika. Setelah berjalan kali selama empat jam dan setelah lelah berjalan, mereka (4 orang utusan ini, pent.) melewati seorang wanita tua di salah satu kemah dan mengucapkan salam kepadanya lalu memberikannya bantuan. Wanita tua itu bertanya kepada mereka : “Kalian dari negara mana?” Mereka pun menjawab : “Kami dari Kerajaan Arab Saudi.”

Lalu wanita tua itu berkata : “Sampaikan salamku untuk Syaikh Ibnu Baz.” Mereka bertanya, “Semoga Alloh merahmati Anda, bagaimana Ibnu Baz bisa mengenal Anda sedangkan Anda berada di lokasi yang terpencil dan jauh ini?”

Wanita renta itu menjawab : “Demi Alloh, sesungguhnya beliau (Syaikh Ibnu Baz) mengirimkan uang 1000 real kepadaku setiap bulan setelah aku mengirimkan sepucuk surat kepadanya untuk memohon bantuan dan pertolongan setelah (meminta) pertolongan Alloh Azza wa Jalla.”

(Tabloid Al-Madinah no 12182)

Kamis, 28 Januari 2010

Syifa di ujung senja merah

Oleh: fan febrian

"Maaf, sepertinya aku tidak bisa menepati janjimu..."
"Kenapa? Apa karena hatimu hanya untuk dia?!" Ia melempar tatapannya padaku, matanya sembab. Aku melihat kristal-kristal kecil itu mengurai di pelipis matanya. Sudah berapa lama kami berdebat mengenai hubungan ini, kami tidak tahu. Mungkin karena terlalu sering mendebatkan hal ini, aku jadi tidak mengenal waktu.

Ia memalingkan muka dariku, kondisi yang kalut menyelimuti dirinya, matanya memerah sambil memandangi riakan air di hadapannya. Berdiri menelisik luasnya danau yang biru dikelilingi pepohonan pinus.

Aku mencoba mendekati dia pelan-pelan, dadaku berdegup kencang. Aku ingin membuatnya tenang. Dan ia masih saja memandangi riakan air danau yang biru. Hembusan angin begitu sejuk saat kuhirup, sangat alami dan begitu banyak oksigen di tepi danau ini. Namun itu tidak membuat aku tenang menghadapi dia. Walaupun sesekali burung-burung berkicauan seakan ingin kami berdua diam tanpa ada lagi adu mulut.

Kamis, 21 Januari 2010

Prakiraan Iklim Indonesia 2010

Oleh: Erma Yulihastin


Sudah mafhum diketahui, tahun baru merupakan momentum untuk menayangkan ulang peristiwa penting yang terjadi sepanjang tahun lalu. Bagaikan membuka lagi rekaman lama, kejadian penting di berbagai bidang disorot kembali oleh media massa melalui berbagai acara semacam ”kaleidoskop” dengan tujuan untuk menyegarkan ingatan, mengambil pelajaran serta peringatan bahwa peristiwa yang sama dapat saja berulang meski tahun telah berganti. Bencana alam yang sama buruknya atau bahkan lebih buruk
dari tahun lalu dapat terjadi kembali. Mengevaluasi kondisi iklim di Indonesia sepanjang tahun 2009 menjadi penting sebab bencana alam terkait dengan iklim seperti banjir dan kekeringan merupakan bencana yang paling sering terjadi dengan tingkat risiko nomor wahid berdasarkan peringkat kebencanaan di negeri khatulistiwa ini. Jadi
bagaimanakah kondisi iklim di indonesia selama 2009 lalu? Bagaimana pula prediksi Iklim di Indonesia pada 2010? Artikel ini bermaksud mengulasnya secara ringkas dalam tinjauan ilmiah.

Selasa, 19 Januari 2010

Implikasi dari kurangnya iman



Kita sadar bahwa apa yang diberikan Allah azza wa jalla kepada kita adalah sebuah nikmat yang tiada terbatas, walaupun itu sebuah bencana sekalipun, menandakan bahwa sang Khalik masih memperhatikan kita.
Tetapi apa yang terjadi di zaman ini, sepertinya manusia sudah banyak melanggar dari batas koridor agama dan segela ketentuan yang sudah dituliskan dalam alqur'an. Sepertinya zaman jahiliyah akan menimpa kembali pada dunia ini. Kita tengok saja para pemimpin kita di kursi petinggi negara ini, banyak sekali penyelewengan amanah dari rakyat, seperti kasus bank century yang sedang hangat dibicarakan dengan sepak terjang tim pansus yang telah dibentuk berdasarkan kepentingan masyarkat luas dan demi menyelamatkan kerugian negara kita.
Dan yang lainnya adalah merajalelanya penyimpangan sexuality pada generasi muda negeri ini, sungguh menyedihkan diantara ikhwan dan akhwat tidak ada lagi batasan dalam pergaulan. Tentunya semua itu tidak lepas dari apakah iman kita ada atau tidak?
Jawabannya ada dalam diri kita masing-masing.