Jumat, 07 Mei 2010

Indonesia tanpa Sri Mulyani

Sudah dua hari ini aku menonton berita tentang Sri Mulyani (MenKeu), rasanya ironis sekali dengan sikap beliau. Memang kalau aku di posisi beliau secara manusiawi tidak akan menyia-nyiakan kesempatan besar yang diberikan Bank Dunia. 
Tetapi pertanyaannya, apakah akan selesai kasus Bank Century itu dengan kepindahan beliau ke Washington? Mungkin saja akan selesai tetapi kita tidak tahu apakah cepat atau lambat? Sebenarnya apa yang di inginkan masyarakat adalah secepatnya di selesaikan dengan cepat dan jelas bahwa kemana uang negara senilai Rp. 6,7 Triliun tersebut dan siapa yang lebih bertanggung jawab akan hal itu.
Dan aku lebih terperangah lagi saat presiden mengizinkan beliau bergabung dengan Bank Dunia walaupun presiden memberi catatan kepada beliau bahwa "sebelum menjabat sebagai direktur pelaksana di Bank Dunia, diharapkan untuk menyelesaikan terlebih dahulu urusan dengan KPK dan kebijakan-kebijakan beliau tersebut".
Ada sedikit akibat atas keputuusan beliau yaitu merosot tajamnya nilai tukar rupiah terhadap dollar. Dan lagi, banyak yang menyayangkan kepergian beliau tersebut terhadap nasib bangsa ini. Ketakutan goyahnya perekonomian Indonesia adalah salah satu alasan.
Aku berharap Indonesia tetap kokoh walaupun tanpa beliau.

Salam,
fan febrian