Senin, 12 Oktober 2009

Catatanku


Hari ini desaku senyap, sunyi tanpa ada rutinitas seperti biasanya. Bukit-bukit yang tadinya hijau terhampar, drastis menjadi lautan lumpur merah. Desaku persis berada di antara bukit-bukit itu. Desaku memang jauh dari pusat kota, apabila ada seseorang yang ingin mengunjungi desaku, ia harus menempuh perjalanan sekitar tiga hingga empat jam. Hutan yang masih asli akan menemani sepanjang perjalanan menuju desa, sungai-sungai mengalir jernih di sepanjang jalan yang bertanah merah menuju desaku. Sejuk, itu yang aku hirup setiap hari di desaku. Telingaku tidak pernah melewatkan serangga-serangga berderik-derik di kala siang menjelang.

Dadaku terasa sesak jika aku mengingat hari dimana semua orang berteriak histeris, berhamburan tanpa arah dari rumah-rumah mereka. Ada yang mengurai airmata sambil mendekap sang balita. Adapula yang kebingungan mencari-cari keluarga mereka untuk berlari sejauh mungkin dari atap yang akan menimpa mereka. Saat itu desaku diguyur hujan, desaku semakin mencekam.



Mungkin aku telah kehilangan keluargaku ataukah keluargaku masih hidup? Benakku selalu membisikan itu. Aku hanya berharap saja. Aku sadar, saat gempa menggoncang, aku tidak berada dekat dengan mereka, keluargaku yang kucinta. Anak-anakku, istriku, serta kedua orangtuaku habis terkubur bongkahan tanah yang terseret arus air dari arah barat.

Sungai-sungai meluap, bersama lumpur meluluh lantakan rumah-rumah di desaku. Pohon-pohon tumbang, akarnya pasrah pada arus. Semua yang menghadangnya akan dilimbas, diratakan bersama tanah. Alam telah marah, marah akan manusia yang selalu memandang sebelah mata, selalu membuat kerusakan di bumi.



***


Hari ini desaku senyap, sunyi tanpa ada rutinitas seperti biasanya. Pandanganku mulai letih melihat semua yang kulihat ratusan manusia berserakan, terbujur kaku. Ada yang terkubur kepalanya dan ada yang separuh badanya menyatu dengan tanah.
Inna Lillahi…


Oktober 2009
Untuk saudara-saudaraku di Tanah Minang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kunjungi selalu http://dindingmenulisonline-getaufan.blogspot.com