Kamis, 22 Oktober 2009

Gempa lagi gempa lagi..!!!


Oleh Vien Muhadi

Gempa lagi gempa lagi..! !!
Belum lagi trauma gempa yang terjadi di Yogya dan gempa yang mengakibatkan gelombang tsunami raksasa di Aceh pada tahun 2005 hingga menyebabkan hilangnya nyawa ratusan ribu orang, gempa kembali terjadi susul menyusul di bumi kita tercinta, Indonesia. Di Padang, di Kuningan, di Sulawesi dan ntah dimana lagi selanjutnya. Mengapa kita harus terus menerus dalam duka nasional yang begitu mendalam ? Ada apakah ini sebenarnya? Dan apa pula hikmah dibalik semua ini?

Harus disadari bahwa Indonesia adalah negara yang rawan gempa. Karena tanah air kita ini selain memang terletak di pertemuan dua gugusan pegunungan api aktif dunia juga terletak di atas pertemuan patahan lempeng bumi. Sementara itu perubahan iklim yang ekstrim akibat pemanasan global juga menjadi salah satu penyebab mengapa Indonesia demikian rawannya terhadap bencana alam. Gempa bumi, gunung meletus, tsunami adalah satu diantaranya.


Namun betulkah semua ini semata-mata bencana alam ataupun takdir yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan prilaku kita, manusia ? Pernahkah kita terpikir siapa sebenarnya yang kuasa mengatur semua ini ? Sebagai negri yang mayoritas beragama Islam tentu kita yakin bahwa prilaku kita tak pernah sedikitpun luput dari pengawasan-Nya, bukan ? Yaitu dengan adanya malaikat Munkar dan Nakir yang selalu mencatat amal perbuatan kita.

“ Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri”. (QS.Qaaf(50) :16-17).

Kita juga tahu bahwa Allah swt mewajibkan kita agar shalat 5 waktu dalam sehari, membayar zakat dan infak, berpuasa dalam bulan Ramadhan serta menunaikan haji bila mampu. Dan yang tak kalah pentingnya, semua ini harus dilakukan dalam rangka ketundukkan serta ketaatan kita kepada-Nya. Bukan karena riya/pamer atau hal lainnya. Karena ibadah yang dilaksanakan bukan dalam rangka ketakwaan hanya akan menghasilkan keburukan seperti kesombongan, korupsi, penindasan dll. Namun tahukah atau pedulikah kita akan akibat dan konsekwensinya bila kita tidak melakukan perintah tersebut?

“ Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat yang sebelum kamu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka bermohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri”.(QS.Al-An’am ( 6: 42 ).

Itulah yang terjadi pada umat-umat terdahulu agar kita dapat mengambil hikmahnya. Allah swt sengaja menimpakan kesengsaraan dan kemelaratan dengan tujuan agar mereka mau memohon pertolongan dan bantuan kepada-Nya. Dengan cara bagaimana ? Yaitu dengan cara tunduk merendahkan diri kepada-Nya. Menyadari bahwa diri mereka hanyalah hamba yang amat tergantung kepada kekuasaan dan kemauan-Nya.
Namun bagaimana bila mereka tidak mau menuruti perintah tersebut? Bahkan mereka menjadi sombong dan congkak! Merasa diri berkuasa, serba pintar dan serba tahu. Padahal semua yang berada di langit, bumi dan diantaranya itu semua bertasbih, memuja kebesaran-Nya. Mereka ini bergerak hanya sesuai kehendak dan perintah-Nya. Bumi berputar mengelilingi matahari, angin bergerak karena adanya perbedaan tekanan udara, air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah, adanya gravitasi bumi yang membuat manusia tidak terpental keluar angkasa dsb.

Ini semua adalah aturan-Nya yang sengaja diperlihatkan kepada kita agar kita mau berpikir dan bisa mengambil pelajaran. Allah swt amat menghargai dan bahkan mengangkat derajat orang yang mau mencari ilmu dan pengetahuan. Namun agar mereka lebih bersyukur dan membesarkan- Nya bukan malah menentangnya ! Kesombongan inilah yang menyebabkan hati menjadi keras hingga syaitanpun masuk dan membisiki hati kita bahwa apa yang kita lakukan tersebut adalah baik dan benar.

“ Maka mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri ketika datang siksaan Kami kepada mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras dan syaitanpun menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan” .(QS.Al-An’am ( 6: 43).

“ Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa. Maka orang-orang yang zalim itu dimusnahkan sampai ke akar-akarnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam”.(QS.Al-An’am ( 6: 44-45).

Na’udzubillah min dzalik.. Inikah yang saat ini sedang terjadi di bumi pertiwi?? Betulkah kita telah mengabaikan peringatan-Nya? Adakah satu diantara kita yang tidak melaksanakan perintah shalat 5 waktu ? Adakah saudara-saudara kita yang tidak menyalurkan zakat dan infak kepada yang berhak? Adakah diantara kita yang mampu namun terus menunda-nunda keberangkatannya ke tanah suci? Bagaimana pula dengan peringatan keras Rasulullah agar para lelaki shalat secara berjamaah di masjid, setidaknya ketika shalat Subuh dan Isya? Berapa banyakkah yang telah melaksanakannya? Belum lagi para muslimah yang masih saja senang mempertontonkan auratnya dengan penuh kebanggaan pula … Ya Allah Ya Robb, bukalah hati dan pikiran kami untuk mau memikirkan hal-hal tersebut.

“Sesungguhnya shalat yang paling berat bagi orang munafik adalah shalat Isya’ dan shalat Subuh. Sekiranya mereka mengetahui apa yang terkandung di dalamnya, niscaya mereka akan mendatangi keduanya (berjamaah di masjid) sekalipun dengan merangkak” (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Selanjutnya marilah bersama kita mengingat-ingat adakah kita telah menerima dan menikmati pintu-pintu kesenangan yang telah dibukakan-Nya lebar-lebar bagi kita? Betapa banyak buah-buahan, sayur-mayur, padi, kentang dll yang Kau tumbuhkan hingga kami tidak menderita kelaparan… Betapa berlimpahnya kekayaan terpendam bumi pertiwi ini seperti minyak, gas, tambang, mas dll yang Kau tanamkan hingga pihak asing berdatangan dan berebut mengelolanya. Yang dengannya sebagian dari kami menjadi gembira karena dapat hidup berkecukupan bahkan berkelebihan. .Inikah yang dimaksud Istidraj itu ?

Imam Ahmad meriwayatkan dari Uqbah bin Amr bahwa Rasulullah saw bersabda : “ JIka kamu melihat Allah memberikan kesenangan dunia kepada seorang hamba yang bermaksiat sesuai kesenangannya maka itu merupakan Istidraj..”

Ya Allah Ya Tuhan kami.. itukah sebabnya Engkau mendatangkan gempa yang susul menyusul ini ? Kau musnahkan saudara-saudara kami di berbagai tempat dengan sekonyong-konyong hingga ke akar-akarnya… Inikah peringatan-Mu bahwa hari Akhir sudah makin dekat sementara kami masih saja terlena dan terbuai akan kenikmatan duniawi yang begitu memabukkan?? Ya Allah Ya Robbi mengapa kami tidak mampu mendengar firman-Mu yang begitu jelas, yang telah Kau sampaikan melalui Rasul-Mu Muhammad saw di dalam kitab suci Al-Quran yang mustinya kami baca setiap waktu dan kami pelajari baik-baik…

Ya Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, mengapa kami tidak juga mampu mengambil hikmah atas apa yang bolak balik terjadi di bumi kami Indonesia tercinta ini…. Haruskah kami menunggu hingga kesengsaraan dan petaka ini terjadi terhadap keluarga dekat kami atau bahkan diri kami sendiri agar kami sadar atas teguran-Mu??

Wallahu’alam bishawab.
Pau-France, 19 Oktober 2009.
Vien AM.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kunjungi selalu http://dindingmenulisonline-getaufan.blogspot.com